Ayah, Aku Kembali
Lagi..
Aku datang lagi, Ayah..
Aku datang untuk
mengajakmu,
Bermain puisi seperti
yang kau ajarkan dulu,
Aku rindu, Ayah..
Aku merindukanmu,
Apa kau merindu padaku
juga, Ayah?
Hai Ayah..
Esok ketika senja
tiba,
Aku ingin bercita tentang
jingganya,
Aku ingin kau tau,
Apa yang terjadi dalam
hidupku, tanpamu
Ayah,
Ketika pagiku menjadi sendu,
Ketika pagiku menjadi sendu,
Siangku mendung penuh
kelabu,
Hingga Senja tiba,
Ia pun meronta,
Tak mau bercerita,
Ia tak mau memberi
tahuku, Ayah..
Tentang hidup
petangku,
Dan riwayat kelam
dalam tubuhku,
Ahh..
Sudahlah, Ayah,
Tanpa bertanya pada
senja,
Aku bisa mencaritahu
sendiri,
Tapi kau masih mau,
kan?
Bermain puisi dalam
indahnya diksi,
Dengan putrimu ini..
Kau mau kan, Ayah?
Esok aku akan datang
lagi,
Mengajakmu bermain
puisi,
Setiap hari,
Agar aku bisa menjadi
sastrawan sejati,
Sepertimu, Ayah..
Akan ku bawakan mawar
putih dan beberapa melati,
Untuk membuat
persinggahanmu,
Segar,
Dan wangi..
Aku akan datang,
Ayah..
Menabur Bunga dan
bercerita,
Tentang Hari ini,
Dan senja yang aku
takuti..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar