Senin, 31 Desember 2012

2012; Proses bahagia di 2013 :))

Hari ini sudah tiba. Hari yang tak aku inginkan. Hari yang akan mengingatkan aku akan pembantaian nasipku di espero kelak. Hari dimana aku akan larut untuk mengingat satu tahun lalu bersama sahabat yang kini sudah resmi menjadi 'bukan siapa-siapaku' lagi.

ya, hari ini memang sudah terjadi. pergantian tahun yang mengharukan. Aku akan mengalami Ujian Nasional! nasibku selama tigga tahun di sekolah ini akan berujung pada bangku kecil untuku mengerjakan ujian tersebut. Pergantian tahun, terpaksa mengubahku untuk tidak bermalas malas lagi. Hari ini bagai dimensi waktu yang sangat berbeda. baiklah, aku akan berubah!
~~~
dan taukah kamu bagaimana rasanya dilupakan? akan aku beritahu. Ketika kamu ingin menangis sekencang-kencangnya, berteriak dan mencaci maki semua orang yang ada, namun kau tak menangis, kau berusaha kuat karena kau bukan manusia cengeng! ya begitulah. Namun ketakutanku akan malam ini tidak terjadi, dan tidak akan pernah terjadi untuk bertahun-tahun kedepan.

Malam ini, tepat settahun yang lalu dia menemaniku untuk yang terakhir. Untuk terakhir kalinya sebelum dia memutuskan tali persahabatan kami, dia tak bisa berbuat apa-apa; kekasihnya cemburu padaku.
ya, setahun yang lalu ketika keluargaku berpesta ria di luar, aku hanya dirumah dengan rana. sedangkan dia? dia berpesta dengan keluarganya sendiri. dia menenangkanku, untuk yang terakhir!
"Acara kemana? happy new year boss :-D" sms singkatnya berlabuh,
"ra nang ngendi-endi, bur nang ngomah mbe kancaku. dewekan pula, hadeh," jawabku lengus,
"Rapopo, tak kancani, haha" begitu dan seterusnyalah..
yah begitulah yang kuingat. kata "tak kancani" itulah yang membuatku sering larut jika mengingatnya. haha memang alay sih, tapi asal kamu tau saja; dia manusia yang baik, care dan selalu ada jika aku butuh. *namun dengan catatan, itu dulu! wkwk,,
"selamat pergi untuk duniamu yang sekarang, teman.."
***
Malam ini lebih baik, baik dan sangat baik. apa lagi? meski malam ini aku hanya sendiri termangut di pojok kamar, namun yaa kece aja sih :D haha
hei, betapa tidak kece? orang sangat aku kagumi, sayangi, dan benar benar tersenyum karenanya saja malam ini memngingatku akan Ujian Nasional beberapa bulan lagi. orang tuaku saja tidak mempedulikannya ._.
masih ingat saja manusia satu itu, bahkan dari 2012 kemarin aku masih senyum senyum sendiri seperti orang gila .-. aku akan berusaha menggapai mimpiku! Ruri Putri K, Ujian Nasional dengan NEM 40,00! yeyeeyeee..


"Terimakasih Tuhan, telah Engkau beri malaikat tak bersayap dalam hidupku, aku menyayanginya,"

Jumat, 07 Desember 2012

#Happy Birthday Fica :)


Dia Fica, Caecilia Fica. Dia adalah teman satu kelasku selama tujuh belas bulan silam.
Siswi yang berakun fesbuk Caecilia Fiica Doannkkzz ini adalah teman yang sangat friendly, namun suka panik. Dia tinggal di sebuah desa yang agak pelosok disudut kota klaten. Sehari-hari, rumahnya selalu pepadati oleh pengunjung toko yang setia. Fica adalah anak yang sangat menghormati orang tuanya, taat beribadah dan gemar membaca buku. Aku juga pernah di perkenalkannya dengan buku kece karya pauo chuello yang berjudul alkemis. 
 ah sudahlah, cukup sudah rentetan kata tentang fica, tapi taukah kalian?
Tepat tanggal 08 desember limabelas tahun yang lalu, fica lahir di dunia ini.

Jumat, 16 November 2012



sebenarnya, artikel ini  di tujukan untuk para Geschooler di geschool, sudah bintang empat baiknya membuat artikel pengalaman mereka.. hahaahaaa punya akun geschool nggak? look like ya :D Klik Disini


GESCHOOL ITU KECE,
SEPERTI SUSU  MURNI KENTAL

MANIS :")

"kuberi judul itu karena GESCHOOL KECE! Anak Kece mainan GESCHOOL! GESCHOOL bagai susu murni kental manis, aku suka minum susu murni begitu juga seperti aku suka bercengkerama dengan GESCHOOL. Susu yang membuat 4 sehat menjadi 5 sempurna, pendidikan akan sempurna jika GESCHOOL diperkenalkan"
Sore ini hujan kembali mengguyur pusat kota. Kendaraan berlalu lalang dengan kecepatan yang tak terkira. Para pekerja pembuat hiasan trotoar masih setia dengan adukkan semen dan pasir untuk membuat kokoh jalan di depan SMP 2 itu, tak peduli seberapa banyak air yang jatuh namun mereka tetap bekerja dengan giat.
Aku berdiri di depan gapura sekolah sejenak, sekedar melepas rindu dengan bangunan tua ini. Setetes demi setetes, aku merasakan kesejukannya. Ohh dingin ini merasuk kedalam dada, mengalir dan mengubahnya menjadi hembusan nafas yang terisak. Sudah sore, pulang!
Sepanjang perjalan aku hanya mengendarai motor dengan kecepatan 40 km/jam. Tersenyum kala air hujan datang menyapa dan bersembunyi dalam celah seragam batik yang aku kenakan. Sesampainya dirumah, aku berdiri dan termangu. Sekujur tubuh basah, motor, tas, helm, ah basah kuyup ternyata aku ini. hemm, tak terasa enak juga bercengkerama dengan alam, hujan yang Kece :”)
Terlihat leptopku merenung, hening dalam kesendirian yang pilu. Baiklah, aku akan menulis tentang pengalamanku selama di Geschool. Aku tak mau mengetik rentetan kata yang hanya membuat kalian bosan, namun kumohon jangan bosan membaca artikelku ini. #yang udah bosen, berarti lo belum sepenuhnya jadi USER KECE GESCHOOL!
*Baca terus pantang munduuuuur, cayooooooooooooo!*
Baiklah, entah kenapa aku akan menjadikan artikel ini sebagai tolak sejarah yang sangat Kece! Wkkwkkwkk sudah lupakan, bukan bakatku membuat orang tertawa :D

  1. 1.       Sign Up Geschool
Sudah lama aku bergabung di Geschool. Aku lupa kapan dan dimana tepatnya. Yang mengajariku tentang Geschool pun aku tak ingat. Tapi kalau tidak salah, dika sering bercerita tentang Geschool. Bahkan, mendaftar pertama kali saja aku juga tidak tahu caranya. Aku hanya di buatkan, ahh pokoknya tiada niat untuk melihat tampakkan Geschool di leptop.
 Menurutku sih, Geschool itu aneh! Bagai peradaban yang berbeda dalam kalangan manusia, seperti era yang membuat satu sekolah favorit di kota ini menjadi gempar. Ohhh tidaaaaaaak  :o booom! Ada booooom!

  1. 2.       Gue? Play Grup!
Emm kalian kenal Tiara nggak? Iya, Geschooler yang terkenal itu. Dia anak kelas C, aku tak begitu mengenalnya namun dia aktif di Geschool. Dan aku hanya anak dungu yang tak mengerti apa apa tentang geschool. Sering sih komen komenan sama tiara untuk bertanya-tanya. Namun, alhasil aku tetap saja tidak tau. #odong banget ya gueh
Lambat laun waktu berjalan aku mulai mengenal Geschool, peradaban yang aneh itu justru membuatku penasaran.  Akupun heran juga, aku sudah kelas sembilan SMP tapi kok ada tulisan PLAY GRUPnya? Ah ternyata operatornya lebih dungu nih, orang gue udah empat belas taon kok PLAY GRUP!  Marah nih maraaaah x)
Welldone, ternyata tingkatan PLAYGRUP itu emang udah dari sononya dan berdasarkan aktivitas di Geschool. Baru tau gue -_- okelah semakin tertantang nih buat lulus dari kasta bawah yang  nggak Kece! Wkkwkkk PLAYGRUP betapa mengesankanya dirimu, pertama aku menapakkan mata pada leptop hanya tulisanmu yang mebuatku galau bercampur dengan air mata yang menggenang pilu.. sudahlah, toh aku sudah lulus dari kasta itu! Yang aku lulus! Asiikkk asiikkk lulus lulusss :D  eh tapi perjuangan nggak cuman sampe disitu! Stay kece with ruri, baca terus pantang pinsan!

  1. 3.       Kelas ini menjadi Saksi antara aku, dila, geschool officer dan kau, ELEMENTARY
Masih kuingat, pagi itu. Point ku ada 970 sedangkan semua sudah ku isi, padahal tinggal 30 point saja aku bisa terbang ke kasta ELEMENTARY. Dulu masih ngetren buat minta reward sama geschool officer. Gilak deh aku ngemis ngemis tiga hari dua malem yang berujung hari itu. Tapi nggak dikasih!  Tak pantang semangat aku ngemis ke geschool officer. Mintaaaa mintaaaa . Wakkakakkk akhirnya dikasih juga itu 30 poin, waktu aku nge chat si kakak nya, yaa basa basilah bilang makasih, eh dia bilang gini :
“sungguh luar biasa perjuangan adek :-bd”
Wihh anjirrr pede gilak gueh, ahh terharu deh pokoknya. Cuman 30 Reward tapi berkesan banget itu. Ngemisnya aja sama si Dila juga kok. Di kelas 8 Dguns, kegaduhan anak anak di ruangan ini menjadi saksi, dengan Dila yang setia mengajari tentang arti “PENGEMISAN” wakakakka..
Aku tak berhenti sampai ELEMENTARY, sudah hampir penuh sih dan dikit lagi bisa ke Bintang Tiga. Tapi waktu itu aku disibukkan dengan aktivitas FORUM ANAK KLATEN yang menurutku menyenangkan, ya senenglah ketemua mbakmaria, omculliss, masdanang, tempel{} ah Kece! Dan lama sekali aku tak bersua dengan Geschool, kalaupun tiara bertanya : “kok ratau geschoolan weh rur,” aku hanya menjawabnya dengan satu kata : “males”   
Namun aku sadar, Geschool itu pencerahan, jalan yang bebas untuk menuju cahaya terang. Dan hanya butuh waktu tiga hari untuk jadi Teenagers setelah berbulan-bulan aku tak membukanya.
Udah ya, segitu aja kisah ELEMENTARY nya, kalok banyak banyak takutnya kalian kesengsem sama tulisanku :D

  1. 4. Congratulation, tapi siapa yang ngasih? Tiara!
Setelah aku reload, muncul tulisan : RURI PUTRI (12/IXD) JUST PROMOTE NEW LEVEL, CONGRATULATION! Di beranda. Tak heboh memang, karena kau hanya anak dungu yang nggak populer di Geshool. Baiklah, kurasa memang hanya Tiara yang peduli dan memberiku selamat :D
Pendakian di Gunung TEENAGER ini sungguh membuatku menderita sekali, banyak sekali kejadian memilukan di TEENAGER, awaawww banget deh pokoknya. Di TEENAGER itu nggak enak, mbuat status nggak ada pointnya juga-_-  Tapi, berkat ketegaran hati seorang anak dungu yang Kece dan dengan dirongkannya oleh keinginan luhur maka Geschool Officer menyatakan dengan ini, RURI PUTRI K (12/IXD) MENJADI SEORANG GESCHOOLER KECE! #wuiihh wuuuihhh prokkk.. prokkk.. prokkk..

  1. 5. Yuhuuu asik asik asik :D GESCHOOLER KECE nih! :p
Aku juga tak ingat kapan aku di nobatkan sebagai GESCHOOLER KECE, namun yang aku tau sejak lahir memang sudah tercipta menjadi anak KECE! Oke, di Geshooler ini suasana semakin memanas, entah karena lapisan ozon yang menipis atau pintu gerbang neraka lagi di perbaiki? Oh Tuhan, aku capek!
Aku tidak tahu, akhir akhir ini jumlah GESCHOOLER semakin bertambah, terus. Oh ya aku mengenal seorang GURU KECE DARI MBANYUMAS, PAK ARIS BUDIASONO. Rasa iri terbesit dalam hati, kala melihat beliau memberi sebuah dukungan untuk anak didiknya. Entah playgrup, elementary, teenager ataupun geschooler. Kalau ada GURU KECE seperti beliau, kenapa aku tak punya? Huwaaa mbakmariaaa..
Ahh aku capek kalau gini terus, dan asal kalian tau ya..  Ruri pernah curhat sama pak Aris hloo :D aku juga suka mengeluh tentang guruku kepada beliau, dila juga. PAK ARIS EMANG KECE! KECE BADAI!
Dan sampai sekarang aku masih ngengkrem di Geschool karna kalian semuaa {} muwah :*

  1. 6.       Saran sederhana untuk Geschool Tercinta :”)
Harap di maklumi, geschool sekarang sudah berbeda denga yang dulu. Geschool sudah berubah drastis dan Kece.. wajar yaaa kalok sarannya cuman dikit :D
Semua fitur sudah bagus, namun ada beberapa yang kurang  sreg di hati saya. Daripada yang memendam semua ke sreg an saya sendiri, lebih baik saya umbar bukan kak? Wakkakaka..
-          Cover picture di Profile sebaiknya bisa di geser, agar lebih jenak untuk memindahkan gambar KECE saya :)
-          Beranda yang ada sebaiknya di perluas, maksudnya status yang menjangkau berbanyak-banyak User Geschool..
-          Oh iya, Chat.. kalok Chatnya di buat sibuk masa masih bisa di Chat orang sih, kan nggak nyaman..
-          Terus sanksi untuk pemintaan REPUTASI DI WALL, TOLONG DIBERI SANKSI YANG SESUNGGUHNYA :D
-          Em maunya sih ada sebuah Grup yang bisa buat kita kita berinteraksi tanpa di ketahui orang..
-          Blog, Blognya udah kece juga.. tapi ada baiknya cover blog sama yang profile di beda aja biar lebih kece..
-          Cuman saran nih, GESCHOOL OFFICER Sosialisasi tentang GESCHOOL di klaten dong :”( kasian temen temen yang nggak tau tentang geschool, atau enggak kerjasama sama GESPRO aja :D wkkwkwkwkk (Read: GESPRO = RENCANA YANG TAK KESAMPAIAN UNTUK MEMBUAT ORGANISASI)  Yang tau tentang GESCHOOL di klaten cuman dikit kak, DIKIT BANGETCry

  1. 7.       UCAPAN TERIMAKASIH
Terimakasih untuk GESCHOOL OFFICER yang bersudi menerima saya sabagai USER KECE Disini, karena tampilan baru GESCHOOL Saya bisa menulis bio yang Sangat Kece bagi sayaCool

Terimakasih untuk teman-teman yang sering ngechat saya dengan emot salam kenal, saya menghargai itu, kalian teman sayaInnocent
Terimakasih buat PAK ARIS YANG KECE BADAI, pak Aris emang guru yang berbakti.. care banget sama muridnya, tengkyuu pak, tengkyuuCry #terharu nih..
Terimakasih untuk Tiara Mahatmastuti, Dila Erisa, Adhitya Ismu sebagai GESCHOOLER yang telah mengajari saya arti  PERGESCHOOLERAN yang sebenarnyaLaughing

Terimakasih untuk Tempel yang telah setia memberi pinjaman leptop kalau saya nggak bawa leptop padahal pengen gescoolan..

Terimakasih untuk dek bella rahmawati yang pernah memuji Artikel di Blog Geschool dan Blogspot saya, sungguh saya terharuCry
Terimakasih untuk semua teman yang bersudi nge LIKE artikel saya, insyaallah kalian bakal ketularan Kece!

Terimakasih untuk HATERS Saya di GESCHOOL, saya tau bahwa saya lebih KECE dari pada kalian.. maka dari itu kalian mendaftar jadi HATERS Saya..

Terimakasih untuk kalian yang memberi REPUTASI kepada saya, saya akan mempertanggung jawabkan kepercayaan kalian..

TERIMAKASIH UNTUK SEMUA YANG MEMBACA DAN MENYUKAI ARTIKEL SAYA, YOU ARE THE BEST ONE GUY {}Wink

hai teman, namaku RURI PUTRI K. aku bersekolah di SMP N 2 KLATEN, IX D ruang kelasnya. aku ini  hanya anak KECE yang bersarang di GESCHOOL. Seorang Divisi perlindungan di FORUM ANAK KLATEN yang sangat KECE. Enjoy with my blog guys :D muwah{}

Kamis, 08 November 2012

Aku lelah..


Aku lelah hidup dalam lingkup 

pendidikan~

Semakin hari semakin aku mengerti dimana aku berdiri dan hidup selama ini. sempat aku merasa aku hidup tempat yang salah. Sekolah, ya sekolah. Sekolah yang selama ini dipandang sebagai rumah kedua lengkap dengan orangtua kedua di dalamnya.

Apa sih enaknya sekolah? Tak ada yang syik bagiku. Hidupku mengalir, seperti air sedotan yang terserap oleh manusia. Sekolah menguasaiku. Sekolah saat ini hanya membentuk generasi robot!

Robot yang tak bisa menuntut, hidup terpatok oleh kejamnya KKM, terbebani oleh tugas yang begitu banyak, tersakiti oleh guru yang mendiskriminasi, dan membayar uang bulanan namun tak dapat fasilitas yang layak.

Ya Tuhan, aku lelah hidup seperti ini. andai sekolah tak mematok KKM yang tinggi dan membiarkan siswanya berekspresi jujur mungkin semuanya akan berbeda.
Kurasa sekolah hanya melahirkan generasi korupsi. Korupsi nilai dan menjadi pembohong cilik di dunia pendidikan.

Untuk apa sekolah? Andai aku terlahir dari keluarga pak bupati sudah kubeli ijazah di sekolah terfavorit pusat kota itu. Hahaahaaa.. hanya mengandai andai juga sih, tak sudi aku menjadi anak bupati! Gila kekuasaan dan suka cari muka, padahal udah punya muka kan?
Lagi pula, jadwalku sudah tersusun oleh KKM yang menyebalkan itu. Bangun tidur, onlen, sekolah, maen, belajar, tidur. Dan hanya itu yang dilakukan oleh siswa kece seperti saya ini.

Saya benar benar prihatin dengan kondisi pendidikan saat ini, sekolah yang mendidikku untuk berbohong. Sekolah yang mendidikku untuk menjadi pecundang yang bersembunyi dalam tingginya kekuasaan.

Aku lelah. Aku sudah lelah hidup dalam kekangan seperti ini. semua ini memuakkan. Entah pihak sekolah, guru, dinas, menteri atau bahkan presidennya yang tidak bisa berpikir secara cerdas dan liar? Atau hanya akukah yang senang saat bisa nyengak guru yang tak kusuka dan membuatnya malu didepan teman teman? Ahh sudahlah, takdir berkata lain. mungkin memang seperti ini, bagaimana denganmu? Samakah?..

"Turut berduka cita atas matinya kejujuran.."

Sabtu, 03 November 2012

Sumpah, Aku Masih Sangat Muda!

sebenarnya berencana ngepost pas tanggal 28 oktober, namun apa daya pulsa modem habis. huhuuhuuu.. tak seperti tahun lalu, tahun ini lebih sepi partisipasi pemuda dan pemerintah dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda. ini caraku untuk merayakannya, ya hanya partisipasi kecil sih :)



Sumpah, aku masih sangat muda,
Mudaku belum juga pergi,
Namun, aku merasa mati,
Terkapar di lubang nyeri ibu pertiwi,

Sumpah, aku masih sangat muda,
Menggenggam api juang yang membara,
Bermimpi dan bercita-cita,
Lalu terbangun oleh liciknya petinggi negara,

Sumpah, aku masih sangat muda,
Aku bangga menjadi dimensi ibu pertiwi,
Semangatku tak redup!
Bergelora dalam sepi, bangga menjadi pejuang negeri,

Sumpah, aku masih sangat muda,
Perubahan era sudah mendunia,
Aku tak hidup sebagai siti nurbaya,
Meskipun tak sepenuhnya telah merdeka,

Sumpah, aku masih sangat muda,
Menangis bila aku melihat mereka,
Dalam bius lancip jarum suntik, diatas kebinalan narkoba,
Aku tak mau mati sia-sia!

Sumpah, aku masih sangat muda,
Manghembus napas di hari sumpahku,
Petinggi negeri tak bisa memaknai,
Tapi aku berbeda!

Sumpah, aku masih sangat muda,
Menjadi saksi kejamnya dunia dalam hak asasi manusia,




Senin, 29 Oktober 2012

Seperti itukah guru di negeriku?


Seperti itukah guru di negeriku? :(

Selama ini dengan mudah mereka menggemborkan “Pendidikan Karakter” di sekolah. Saya hidup di Sekolah Menengah Pertama, tak berbeda dengan sekolah lain sekolahku selalu menggemborkan sebuah “Pendidikan Karakter” setiap pembelajaran.
Guru yang selama ini mendidik  muridnya dengan pendidikan karakter hanya bermodal bualan mulut semata. Entah apakah semua guru di negeri ini seperti itu, aku tak tau karena aku belum pernah mensurveinya satu persatu.

Pada nyatanya, pendidikan karakter itu tidak juga berpengaruh dalam kalangan pelajar. Menyontek masih menjadi hal biasa yang ditekuni setiap siswa. KKM yang tinggi menuntut mereka untuk melakukan sebuah kesalahan terbesar dalam hidup, Tidak Percaya Diri.
Seperti itukah guru di negeriku? Seorang pengajar yang menyukai cara instan dan tak menyukai proses. Semua ini memuakan, ketika aku berusaha sungguh sungguh untuk belajar namun mereka tak mengahargainya.

Seperti itukah guru di negeriku? Seorang pengajar yang dengan mudah memberi nilai secara subjektif kepada murid kesayangannya? Sungguh aku tak menyukai ini!
Seperti itukah guru di negeriku? Seorang pengajar yang tak mau tahu dan menunggui proses kami belajar di kelas.

Seperti tadi di kelasku, seorang guru mengajar seperti biasanya. Namun kali ini ujian praktek berkelompok. Dengan bangga ia berkata : “Saya akan mengambil nilai kelompok dan individu, bagaimana anda bekerja dalam kelompok tersebut,” oke done, dua jam pelajaran jatahnya untuk menunggui kami belajar dalam tugas kelompok tersebut. Namun pada jam pertama ia pergi entah kemana, dan aku sudah bekerja dalam kelompok. Tempel, David dan Ulil juga sudah selesai dengan urusan ini. lantas bagaimana kami memperoleh nilai jika gurunya saja tidak ada?

Pada jam pelajaran kedua guru itu datang, tugas kami adalah membongkar setrika yang sudah rusak dan merangkainya kembali. Kelompok kami sudah selesai dan sudah dinilai hasil yang berupa tulisan. Mendapat nilai sempurna A. Namun ia tiba tiba datang dan mengurangi nilai kelompok kami dengan alasan ada sedikit bagian dari setrika itu yang pecah dan menuduh kami memecahnya. Padahal itu memang sudah pecah dari 
tadi sewaktu belum dibongkar.

Sempat terjadi perbantahan antara aku dan beberapa temanku dengan guru itu. Namun nyatanya bagaimana? Nilai kami dikurangi tanpa alasan yang mendukung. Ini bukan salah kami! Salah siapa juga pergi tanpa alasan dan tidak melihat kinerja kami dalam kelompok?

Ya Tuhan, seperti inkah guru di negeriku? Raweeeeeeeeeerrrrrr :s

Minggu, 21 Oktober 2012

Catatan satu..

Belum selesai aku merangkai semua ini. Beban hidup yang tersembunyi dalam senyum kecilmu, membuat semakin banyak orang untuk mencerca apa yang kau lakukan. Menjadi seorang detektif untuk semua gerak gerikmu.

Tak peduli apa yang sebenarnya terjadi. Akupun masih bingung, enggan untuk bertanya karena perlahan namun pasti aku akan menyelesaikan pecahan kaca yang berserakan dalam hidupmu.
Satu demi satu pecahan kaca itu kau beri padaku. Dan sedikit demi sedikit pecahan itu kurangkai menjadi bentuk sediakalanya saat kau mulai bosan dan memutuskan untuk memecahnya.
Cercaan itu keluar dari mulut ke mulut yang lain, begitu seterusnya. Engkau peran utama dalam panggung ini. Realita tanpa sutradara yang dengan sendirinya menghipnotismu untuk mengawali peran yang kau pegang.

Dan saat realita memaksamu untuk melenceng dari peran, kau tunduk!. Kau hanya menjadi robot yang diperbudak oleh hidup yang seharusnya kau perbudak, menjadi babu dalam sebuah perusahaan yang kau pimpin sendiri.

Dan mau tidak mau, kau harus melanjutkan peranmu. Peran yang kau buat untuk membuat penonton berdiri tegap dalam api kemarahan. Kapan peran ini akan kau usaikan? Menjadi drama yang mendapat tepuk tangan dari setiap orang.

Belum berakhir. Realita memaksamu untuk berkhianat dalam kehidupan. Permusuhan yang kau awali dari sebuah pengkhianatan akan menjadi fatal akibatnya.
Sayang, realita ini tak mengizinkan senyummu menutupinya. Justru terpancar dalam sosok yang kau perankan.
Aku tak bisa menebak apa yang ada dalam pikiranmu. Entah kebahagiaan, kebohongan atau penderitaan yang terpikir olehmu. Cukup, akan kucermati pecahan kali ini.

Teriknya surya yang memancar dalam pagiku tak bisa membangunkanku dalam mimpi yang kulihat. Rasanya enggan sekali untuk membuka mata. Sukma ini tak kuasa menahan beban yang harus dijalani. Malam tadi, aku menjajah kertas demi kertas untuk tugas yang kejam namun tak berdosa. Pagi ini terasa berat.

Ponselku berbunyi. Mataku membuka, perlahan dan menutup lagi. Nyawaku belum kembali dari peristirahatanya. Samar, terlihat namamu dalam deretan new message. Jengkirat, seketika semua nyawa sudah terkumpul dengan sendirinya melihat pesan darimu.
Sejuta persen, mataku sudah terbuka. “Aku mati,” kalimat sederhana yang kau tulis, cukup mengejutkan bagiku. Aku khawatir. Pecahan kaca kali ini, membuatku bingung. Tak biasanya kau patah dalam senyum yang engkau tebar. 

Wait, satu jam lagi kita akan bertemu di sekolah..

“Rur, Ruri kesini! Cepet.” Aku menghampiri margaret yang siap bercerita tentang kaca yang kau pecahkan. Kudengarkan dengan seksama bak anak TK yang diajar oleh guru favoritnya.
Ohh apa lagi ini, Ya Tuhan? Apa aku tak salah dengar. Lagi lagi realita memaksamu untuk bermain peran yang salah. Apa kau tak punya hati sebagai pengkhianat?. 

Terbongkar sudah kedokmu sekarang. hubungan spesial yang kau rajut dengan kekasih sahabatmu sendiri sudah terekam oleh bibie kehidupan. hahaahaaa lantas saja mereka memanggilmu "Kimcil" sebenarnya aku tak sependapat dengan mereka, kaupun mempunyai hak untuk dipanggil dengan sebutan namamu sendiri. entahlah~
Katamu dulu kau tak suka, kau enggan mengkhianati sahabatmu. Aku termangu mendengar ‘gosip’ pagi ini. Semua membencimu, tak terkecuali aku. Maaf, aku bukan penengah yang baik.

 Dentingan jam menemani pagimu kini. Sendiri, kosong bagai ruang hampa yang tersingkir oleh dunia nyata. Temanmu hilang, tiada lagi yang ingin menyandingmu sebagai seorang teman. 

yaa, sekarang merekalah temanmu! kaum upay. Tak biasanya orang sepopuler kau bergaul dengan kaum upay, kau peran utama dalam panggung ini.

Dan sepertinya, drama diatas panggung ini akan berakhir. Dengan akhiran sad ending. Kau sudah tak punya teman lagi, dikelas kau hanya diam dan terisolir. Sungguh melas raut wajahmu jika kau saksikan sendiri!.

Dan sekali lagi, kau temanku!. Sehina apapun dirimu, aku tetap menjadi temanmu. Teman yang setia menjadi penengah dalam segala masalah. aku tahu, dengan apa yang aku lakukan satu kelas akan membenciku karena aku berteman dengamu. baiklah akan kuhampiri~

Jangan menangis! Jangan hancurkan senyum yang membalut sedihmu. Akhiri semua ini, minta maaflah dengan mereka demi nama baikmu.

Pecahan kaca ini terlalu bening untuk kubersihkan nodanya. Aku tak sanggup melihat noda yang senantiasa menjadi devil dalam hidupmu. 

Dua hari telah berlalu, kau sudah minta maaf didepan kelas dengan tetesan air mata yang bercucur jatuh mengisi resapan karpet biru itu.


Dalam maafmu, kau tuturkan sebuah janji yang akan kau tepati untuk merubah sikapmu. semua orang diruangan ini tersentuh oleh bibir manismu yang terbalut air mata.

 Ternyata aku salah. Kukira semua ini akan sad ending, namun bagimu semua ini adalah happy ending. Tidak!. Ini adalah Remuks ending. Ikhlas, semua tak ikhlas memaafkanmu. Toh sama artinya, kau masih berada dalam panggung sandiwara yang dikuasai realita ini. Semua ini kebohongan. Remuks Ending berpihak kepadamu..

dan sudah berlalu, hingga kini tak kutemukan perubahan dalam sifatmu seperti yang kau janjikan. justru semakin menjadi-jadi.. hahaahaaa inilah manusia :)

 "Teman yang baik adalah ketika ia berani menanggung resiko saat membelamu,"