Jumat, 07 Juni 2013

Pintu Itu, Kini Tak Terbuka Lagi, Ibu..

Dulu,

Aku marah,

Ketika kau

Mengunci pintu,

Menutup jendela,


Dan,

Mematikan lampu..



Setiap Hari

Sepulang sekolah,

Aku panas,

Hatiku terbakar,

Jantungku Menderu mengepulkan asap kegosongan,

Aku Marah!

Aku sangat marah!

Ketika kau,

Mengunci pintu,

Ketika kau,

Menutup jendela..



Namun, 

Kini aku mengerti, Ibu..



Mengapa kau kunci pintu itu,

Mengapa kau tutp jendela itu..



Supaya tak ada maling,

Supaya aku tak mendengar,

Raungan angin yang menyakitkan,



Supaya aku aman,

Agar tak kulihat jalan yang terjal,

Dan yang pasti,

Terhindar dari pelecehan seksual,



Maafkan aku ibu,

Kini aku mengerti,



Aku berjanji,

Akan aku kunci pintu itu,

Akan ku tutup jendela itu,



Sebelum aku tidur,

Setelah semua orang lelap,

Dan, 

Kumatikan Lampu itu,

Agar aku tau kegelapan,

Agar aku mengerti,

Tak selamanya kita punya cahaya,



Ada kalanya,

Aku bersahabat dengan kunang-kunang,

Atau..

Bolehkah aku menyapa kupu-kupu malam?

Untuk menemaniku, Capung tak bercahaya..



Tak usah khawatir, Ibu..
Akan aku kunci pintu itu,
Setelah aku berkelana..




Tidak ada komentar:

Posting Komentar